Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Posisi Marxisme Terhadap Ekologi

Posisi Marxisme Terhadap Ekologi Ilmu pengetahuan alam pada saatnya akan menyatukan dirinya ke dalam ilmu pengetahuan tentang manusia, seperti juga layaknya ilmu pengetahuan tentang manusia akan menyatukan dirinya ke dalam ilmu pengetahuan alam: maka hanya akan ada satu ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan alam telah merambah dan mentransformasikan kehidupan manusia sepenuhnya dengan cara yang lebih praktis melalui media industri; dan telah memberikan/menyediakan syarat bagi pembebasan manusia, walaupun dampak segeranya bisa saja memperpanjang perlakuan tidak manusiawi (dehumanisasi manusia). Industri adalah hubungan alam yang nyata dan menyejarah.... (Alam yang berkembang dalam sejarah manusia—kelahiran masyarakat manusia—adalah alam manusia yang nyata; karenanya alam yang berkembang melalui industri, seandainya pun dalam bentuk yang asing, adalah alam antropologi yang sejati.) Itulah sebabnya, bahwa sejarah alam dan sejarah masyarakat manusia lah yang merupakan landasan bagi abstraksi ...

Kemiskinan dan Degradasi Lingkungan: Tantangan dalam Ekonomi Global (Bagian 2)

Kemiskinan dan Degradasi Lingkungan: Tantangan dalam Ekonomi Global (Bagian 2)    Penurunan tingkat hidup dihadapi setiap orang di negeri yang sedang berkembang setiap harinya. Mungkin sebagian saja yang jarak dan tingkat hidupnya mengalami kenaikan mencolok--yang merupakan fenomena yang muncul pada perang dunia kedua--meskipun telah diusahakan diatur kesenjangannya, dan agen internasional yang berhubungan dengannya telah berusaha menawarkan pembangunan global dan pembangunan ekonomi dalam serangkaian pengenalan sosial. Meskipun beberapa negeri mengalami perkembangan yang sangat penting dalam segala hal, dan beberapa kelompok pribadi serta kelas sosial telah keluar dari kemiskinan, jutaan sisanya telah terperosok dan kehilangan harapan.   Menurut Laporan World Development tahun 2000/2001, 1,2 milyar orag dari 6 milyar populasi dunia hidup dengan 1 dollar perhari, 2,8 milyar manusia, atau hampir setengah dari populasi dunia, hidup dengan kurang dari 2 dollar perhari. Di ta...

Kemiskinan Dan Degradasi Lingkungan: Tantangan Dalam Ekonomi Global (Bagian 1)

Kemiskinan dan Degradasi Lingkungan: Tantangan dalam Ekonomi Global (Bagian 1)   Oleh: Akin L. Mabogunje Penerjemah: Daniel Indrakusuma     Penurunan tingkat hidup dihadapi setiap orang di negeri yang sedang berkembang setiap harinya. Mungkin sebagian saja yang jarak dan tingkat hidupnya mengalami kenaikan mencolok--yang merupakan fenomena yang muncul pada perang dunia kedua--meskipun telah diusahakan diatur kesenjangannya, dan agen internasional yang berhubungan dengannya telah berusaha menawarkan pembangunan global dan pembangunan ekonomi dalam serangkaian pengenalan sosial. Meskipun beberapa negeri mengalami perkembangan yang sangat penting dalam segala hal, dan beberapa kelompok pribadi serta kelas sosial telah keluat dari kemiskinan, jutaan sisanya telah terperosok dan kehilangan harapan.   Menurut Laporan World Development tahun 2000/2001, 1,2 milyar orag dari 6 milyar populasi dunia hidup dengan 1 dollar perhari, 2,8 milyar manusia, atau hampir setengah dari p...

Kapitalisme Dan Ekologi: Hakikat Kontradiksinya (Bagian 3)

(3) Kapitalisme dan Ekologi: Hakikat Kontradiksinya Oleh: John Bellamy Foster  Akhir-akhir ini, krisis ekologis tergambarkan dari pemberontakan anti-kapitalis--pada taraf yang bahkan mungkin tak mampu dipahami Marx. Tapi, secara keseluruhan, cara pandang kita mengenai gambaran ekologi dalam revolusi sosialis jarang lebih radikal dari yang dicita-citakan Marx--dengan gagasannya mengakhiri hubungan antagonis antara kota dengan desa, dan usahanya mengatasi jurang metabolik melalui produksi berkelanjutan yang didasarkan pada masyarakat komunal para produsen bebas. William Morris mencoba mengembangkan gagasan-gagasannya untuk menata kembali hubungan-hubungan antara kota dan desa dalam bentuk yang baru, namun tak satu pun dari gagasannya, baik disadarai atau tidak, yang sesuai dengan semangat Marx.   Alasan kita sama dengan apa yang Marx lakukan pada masanya, yakni membatasi analisis kontradiksi ekologis pada teori krisis ekonomi tertentu. Teori krisis ekonomi bisa saja disanjung-s...

Kapitalisme dan Ekologi: Hakikat Kontradiksinya (Bagian 2)

Kapitalisme dan Ekologi: Hakikat Kontradiksinya (Bagian 2)    Oleh: John Bellamy Foster  Penerjemah: Daniel Indrakusuma Tetapi apakah masuk akal mempertentangkan pendekatan Marxis tentang masalah-masalah ekologi dengan mengacu pada teori krisis ekonomi di bawah kapitalisme? Harus kah pengembangan analisis Marxis, yang selama ini diterima sebagai pemikiran maju, ditentukan oleh ketepatannya dalam teori tertentu krisis ekonomi? Jika dilihat dari sudut pandang tersebut maka terdapat posisi ekonomisme dan fungsionalisme yang menyusup masuk ke dalam analisis Marxis. Seluruh kepercayaan konsepsi “kontradiksi kedua” adalah: ketika kerusakan ekologi dipandang sebagai krisis ekonomi oleh kapitalisme, maka akan terjadi mekanisme reaksi-balik, yakni secara langsung melalui upaya modal untuk menurunkan tingkat biaya produksi karena melemahnya syarat-syarat produksi dan, secara tidak tidak langsung, melalui upaya-upaya gerakan-gerakan sosial untuk memaksa sistem menginternalisasi fakt...

Kapitalisme Dan Ekologi: Hakikat Kontradiksinya

(1) Kapitalisme dan Ekologi: Hakikat Kontradiksinya (1) Oleh: John Bellamy Foster Penerjemah: Daniel Indrakusuma Relasi sosial modal, seperti yang kita ketahui, mengandung kontradiksi.  Kontradiksi tersebut, meskipun berasal dari hukum gerak internal kapitalisme, namun ia meluas menjadi suatu fenomena yang biasanya dianggap sebagai sesuatu yang berada di luar sistem, mengancam integritas keseluruhan biosfer dan semua yang ada di dalamnya sebagai dampak dari ekspansi modal yang tak henti-hentinya. Cara memahami kontradiksi ekologis dalam kapitalisme telah menjadi subyek perdebatan yang sengit di antara kaum sosialis. Dua hal penting dalam perdebatan tersebut adalah: (1) di bawah kapitalisme, apakah krisis ekologi selalu diikuti oleh krisis ekonomi?; dan (2) sampai taraf mana kah kontradiksi ekologis yang terjadi di jantung masyarakat kapitalis?   Persoalan yang diperdebatkan tersebut dapat diselesaikan jika kita melihat kembali kepada Marx. Salah satu elemen kunci dalam analisi...

Ekologi, Kapitalisme, Dan Sosialisasi Alam (Bagian 2)

Ekologi, Kapitalisme, dan Sosialisasi Alam  (Bagian 2) Tentang Moralitas Ekologis   DS: Anda jelas sangat berhati-hati terhadap posisi pemahaman idealistik lingkungan hidup yang berbasis pada pandangan “ekosentris”, semangat abad baru, dan sebagainya. Anda juga berpendapat krisis ekologi saat ini juga merupakan krisis nilai--yang muncul dari dominasi nilai-nilai pasar dibanding yang lain. Berarti anda menyatakan kita membutuhkan “revolusi moral” dalam hubungan kita dengan alam, revolusi tidak hanya terhadap tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang tidak bertanggung jawab yang diambil oleh konsumen perorangan, politisi, dan para pejabat tinggi eksekuti, tetapi juga terhadap “amoralitas tingkat tinggi” sistem kapitalisme itu sendiri. Bagaimana caranya kita menerapkan kategori-kategori moral terhadap pelaksanaan sebuah sistem sosial? Apakah itu berarti menyepelekan tanggung jawab individu yang sekarang diteriakkan oleh para ahli lingkungan hidup?   JBF: Memang agak s...

Ekologi, Kapitalisme, Dan Sosialisasi Alam (Bagian 1)

Ekologi, Kapitalisme, dan Sosialisasi Alam (Bagian 1) Kata Pengantar    Hubungan manusia/kemanusiaan dengan alam—sejak karakternya sekadar menerima, adaptatif, mengambil manfaatnya (dengan mengambil hikmahnya), hingga meng-eksploitasi-nya [tanpa belajar untuk lebih memajukan kualitas penyediaan kontak lingkungan (rewarding contact) manusia dengan alam yang lebih baik]. Apalagi saat teknologi dianggap mampu meringankan bahkan menghindari dampak lingkungan. Kini banyak pecinta lingkungan yang mulai menyadari bahwa, dalam sistim kapitalisme, akselerasi eksploitasi alam semakin membahayakan—karena akumulasi dan perusakan memang merupakan bawaan dari sistimnya; demikian juga negeri sosialis, yang punya catatan buruk dalam memelihara lingkungan karena tekanan untuk mengakumulasikan modal membuatnya berperilaku seperti perusahaan-perusahaan kapitalis. James O’Connor membantahnya: tekanan untuk mengurangi biaya lebih kecil di dalam negeri sosialis ketimbang di dalam perusahaan-perusa...